Minggu, 29 Oktober 2017

Analisis PasangMata.com

Detik.com memiliki sebuah media warga yaitu PasangMata.com, yang berkonsep penulisan artikel yang didasarkan pada fakta-fakta aktual yang disampaikan langsung oleh masyarakat melalui platform online (web dan mobile apps) PasangMata.com

Tampilan berita yang disajikan didalam PasangMata.com ini fokus ke bukti-bukti berbentuk foto dan Video yang disertai caption secukupnya. Format tampilannya yang simple membuat para pembaca menjadi mudah dalam menggugah berbagai informasi dan hal menarik yang terjadi disekitarnya.


Hal menarik dari media warga ini adalah informasi yang disajikan oleh PasangMata.com adalah real time yang disampaikan oleh warga dan ditampilkan disitus web dengan format yang menarik. Untuk para warga yang ingin menuliskan atau mengunggah informasi tersedia daftar melalui email dengan menghubungkan ke sistem detikconnect yang ada pada web PasangMata.com

Sistem penulisan berita yang terdapat pada PasangMata.com memenuhi penulisan 5W+1H walaupun setiap berita yang diunggah oleh warga hanya berupa tulisan singkat saja kemudian tertera nama penulisnya dibagian bawah berita dengan sebutan mata-mata.

Masukan untuk portal media warga ini adalah berita yang disajikan terlalu singkat, sehingga informasi yang disampaikan kurang jelas sehingga pembaca tidak puas dalam mendapatkan informasi.

Minggu, 22 Oktober 2017

Seniman kenamaan inggris sumbangkan karya-karyanya untuk Grenfell

LONDON (Reuters)- Pada bulan juni terjadi penembakan di sebuah blok perumahan sosial London tepatnya di Grenfell Tower, yang menewaskan sekitar 80 orang. Sekelompok seniman kontemporer kenamaan di Inggris mengadakan lelang karya-karyanya yang nanti nya akan disumbangkan kepada korban selamat teror penembakan yang terjadi di Grenfell Tower.

Menara setinggi 24 lantai hangus terbakar pada tengah malam sehingga menyebabkan jatuhnya banyak korban hingga saat ini banyaknya korban selamat yang belum direhabilitasi dan masih tinggal di hotel.

Pada pelelangan ini didorong kuat oleh seorang kolektor seni yaitu produser film Hamish McAlpine. Karena menurutnya tragedi Grenfell memiliki dampak emosional yang besar di London, termasuk komunitas seni yang semarak di kota ini.

Lelang amal tersebut, akan diadakan di Sotheby's pada hari Senin disebuah gallery lapangan dimana karya seni akan dipajang, didalamnya akan terdapat karya-karya para seniman terbaik seperri Wolfgang Tillmans, Antony Gormley, Tracey Emin, Sarah Lucas, Mark Wallinger dan Rachel Whiteread.

Pelelangan ini hanya akan dilaksanakan dalam waktu 10 minggu, biasanya pelelangan dalam skala besar seperti ini akan menghabiskan waktu 3-6 bulan namun McAlpine dan konsultan seni Katie Heller berhasil mempersingkat waktunya berkat tanggapan positif dari hampir semua seniman.

McAlpine mengatakan bahwa seniman terkenal terus-menerus diperingati untuk menyumbangkan karyanya, namun dalam kasus ini hampir semua orang langsung menyetujuinya.

Komunitas seniman memiliki kemurahan hati yang besar karena mereka dengan ikhlas memberikan ratusan ribu poundsterling secara cuma-cuma merupakan hal yang luar biasa.

Salah satu karya, "Lay the Dust with Tears" yg diciptakan oleh Tacita Dean, "Red Lens for Grenfell" oleh Anish Kapoor adalah disk akrilik tebal, yang mengingatkan pada lensa yang digunakan di mercusuar semua itu dipersembahkan khusus untuk pelelangan.

Karya seni yang paling berharga untuk dijual adalah "Freischwimmer 193" oleh Wolfgang Tillmans, sebuah cetak hijau yang sangat besar. Perkiraan kisaran harga adalah 120.000 sampai 180.000 pound.

Hasil lelang diperkirakan oleh Sotheby berkisar antara 700.000 sampai 1 juta pound ($ 926.000 - $ 1,3 juta), yang nantinya akan dibagi rata di antara 158 keluarga yang masih hidup.

Semangat Penjual Piscok

Joni Junaedi adalah seorang laki-laki kelahiran Kuningan, 11 Maret 1955 yang berprofesi sebagai pedagang pisang coklat (piscok) yang menjajakan dagangannya didepan kampus Universitas Budi Luhur.

Demi menafkahi keluarga ia rela berpisah dari anak dan istrinya dan tinggal disebuah kontrakan kecil dengan saudara nya. Berbekal sebuah gerobak dan semangat yang tinggi, profesi berdagang ini ia jalani sudah lebih selama 10 tahun. Jam 4 pagi ia bergegas berangkat ke pasar untuk membeli bahan-bahan dagangnya, sebelum adzan subuh Joni sudah menyiapkan seluruh bahan dagangannya kemudian jam 9 pagi ia mulai mendorong gerobaknya.

Dari hasil berjualan, ia membawa uang rata – rata Rp. 100 ribu per hari. Sebagian ditabung untuk biaya sekolah anak-anaknya yang masih kecil, sisanya untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, ia mengaku perjuangannya masih panjang dan tidak akan berhenti berjualan sebelum anak-anaknya yang masih kecil menyelesaikan sekolah karena menurut Joni pendidikan tetap yang nomer satu walau sesusah apapun keadannya. “Walaupun susah tapi anak-anak saya tetap harus sekolah, walaupun harus pisah sama anak dan istri dikampung” Sebuah perjuangan yang tak mengenal lelah dari seorang Ayah.

Selama menjalankan profesinya, Joni juga sering mengalami pasang surut. Banyak suka duka yang telah dialami. “Suka dukanya kalo dagang piscoknya habis laris, terus suka dapet pesenan dari orang jadi dapet tambahan uang lebih. Dukanya kalo udah jualan sampai malem terus sepi yang beli, piscok nya masih banyak pernah dimakan aja buat makan malem dikontrakan.”ujarnya saat ditemui. Dulu ia sering diusir saat berdagang bahkan pernah dipalaki oleh preman.

Sebelum berjualan pisang coklat (piscok) Joni tinggal dibekasi sebagai pedagang gorengan dan kuli bangunan, tetapi karena kontrakannya terkena gusuran akhirnya ia memilih tinggal bersama saudaranya di daerah ciledug. Tidak hanya berpisah dari istrinya, tetapi ia juga tinggal jauh dari anak-anaknya. Istri Joni adalah seorang petani di Kuningan Jawa Barat, anak-anaknya yang masih bersekolah dititipkan dirumah para saudara karena agar lebih mudah jarak dari rumah ke sekolah mereka. Terkadang rindu membuat Joni sedih, karena ia bisa bertemu anak-anaknya hanya saat hari raya Idul Fitri dan hari-hari besar tertentu. “Kadang suka nangis kalo inget anak sama istri dikampung. Istri saya ngurusin sawah orang jadi petani, bisa ketemunya kalo udah punya uang aja, kalau lagi ngga punya uang anak juga suka engga ditengok” Ujar Joni.

Semangat yang dimilikinya perlu dijadikan contoh. Meskipun, usianya yang tidak muda lagi tetapi Joni tidak mau menjadi orang yang hanya menikmati uang dari anak-anaknya begitu saja, ia tidak mau menyusahkan anak-anaknya. “Walaupun saya udah tua tapi saya nggak pernah mau nyusahin anak-anak saya. Selagi badan masih sehat dan masih kuat buat berjalan kenapa engga dimanfaatkan. Kan tua itu bukan halangan” Tutur laki-laki berusia 60 tahun itu.

Joni berpesan kepada anak-anak yang masih belajar terutama mahasiswa agar selalu semangat karena jika seorang anak berhasil orang tua juga akan senang. Walaupun usia nya sudah tidak muda lagi tetapi beliau adalah sosok yang tak kenal lelah dan tidak mudah menyerah.

Sabtu, 07 Oktober 2017

Tugas Elearning Jurnalistik Online

Persamaan dari Karakteristik Ward dan Foust :

a. Immediacy, Ward sama dengan Immediacy Foust
b. Multimedia, Ward sama dengan Multimedia Foust
c. Archieving, Ward sama dengan Storage and Retrieval Foust
d. Relationship with reader, ward sama dengan Interactivity Foust
e. Multiple Pagination, Ward sama dengan Unlimited Space Foust


Membandingkan Media Online Detik.com dengan Liputan6.com :






1. Bagaimana kemudahan pembaca berinteraksi (memberi komentar) adakah dalam kedua media yang anda bandingkan?
2. Apakah terdapat ketersediaan tautan ke berita terkait secara internal (dimedia tersebut) dan tautan ke media sosial (Facebook,Twitter,dll) ?
3. Dalam hal kelengkapan berita apakah media online dimaksud menyediakan berita yang berkesinambungan (bersambung untuk issu yang sama atau ruang issu).
4. Terkait kelengkapan multimedia berupa teks, foto, video, apakah tersedia pada media online yang anda bandingkan.

Jawaban :

1. Kedua media ini sama-sama melibatkan pembaca dalam pemberitaan yang dimuat, terdapat kolom pembaca dari kedua media ini yang disediakan untuk memberikan kritik dan saran. Yang saya lihat didalam kolom tersebut pembaca dapat berinteraksi satu sama lain dengan membahas topik tersebut. Perbedaan dalam kolom komentar dari kedua media ini yaitu tampilannya, Detik.com tidak hanya menyajikan kolom komentar saja, tetapi ia juga memberikan kotak berisi gambar emoji yang nantinya akan diisi oleh para pembaca untuk mengetahui bagaimana reaksi pembaca saat membaca artikel yang disajikan atau yang mereka pilih.

2. Dari kedua media online yang dibandingkan diatas, kedua media ini memiliki tautan berita yang terkait secara internal dan tautan ke media sosial, yaitu :
Untuk Detik.com yaitu :
Detik.com dan Liputan6.com juga memiliki TV Streaming sendiri tetapi dengan konten yang disediakan tidak banyak, media ini juga menyediakan link yang mampu menghubungkan dengan CNN Indonesia, sedangkan untuk Liputan6.com juga memiliki TV Streaming tetapi dengan lebih banyak konten yang disediakan.

3. Dalam kedua media ini terdapat berita berkesinambungan yaitu disetiap berita yang pembaca inginkan akan ada pilihan berita bersambung, pada Detik.com terletak pada bagian bawah artikel dengan kolom “berita terkait” sedangkan untuk Liputan6.com terletak di samping artikel yang sedang kita buka.

4. Liputan6.com dan Detik.com sama-sama memiliki konten video dan foto tersendiri yang tersedia pada bagian atas kolom. Perbedaannya adalah Detik.com lebih menyajikan hanya kepada video yang gambarnya berkualitas dan bagus sedangkan untuk Liputan6.com sendiri tidak hanya menayangkan gambar yang bagus dan berkualitas saja tetapi media ini juga menyajikan video dari para netizen yang merekam suatu kejadian melalui video menggunakan kamera handphone.


Judul Berita :

Liputan6.com : KPK Usut Dugaan Suap Jam Tangan Rp 1,8 Miliar untuk Setya Novanto

Detik.com : Pimpinan Diancam Dipolisikan Pengacara Novanto, KPK Maju Terus

Rabu, 04 Oktober 2017

Latihan Membuat Angle Berita

Pendapatan Merosot, Taksi Express Harus Jual Aset dan PHK Pegawai

Ilustrasi Taksi(KONTAN/DANIEL PRABOWO)


[BERITA ASLI]

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menyatakan berencana menjual sejumlah aset, yakni tanah dan rumah toko (ruko). Selain itu, Express juga menyatakan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 250 orang pegawai.

Hal tersebut diungkapkan operator taksi itu dalam surat jawaban atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI). Kompas.com mengutip surat tersebut melalui keterbukaan informasi pada laman BEI, Rabu (4/10/2017).

"Perseroan melakukan pengkajian dan pemetaan kebutuhan karyawan dan tidak menutup kemungkinan adanya perubahan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)," tulis TAXI dalam surat yang ditandatangani oleh Corporate Secretary Megawati Affan.

Hingga Juni 2017, jumlah pegawai yang terdampak PHK mencapai 250 orang. TAXI menyebut, pengurangan karyawan ditujukan untuk meningkatkan efektivitas kinerja dan efisiensi biaya.

Dalam surat itu, TAXI juga mengemukakan rencana penjualan aset tanah. Proses penjualan hingga saat ini masih berlangsung dan agen properti profesional telah ditunjuk untuk membantu proses tersebut.

Di samping itu, TAXI juga bakal menjual 136 unit armada taksi. Pun 1 unit bus direncanakan juga bakal dijual.

Realisasi dana yang ditargetkan dari penjualan armada tersebut mencapai Rp 2,5 miliar pada periode ini. Adapun pada periode berikutnya, realisasi dana ditargetkan mencapai Rp 3,5 miliar.

Dana tersebut akan digunakan untuk mengurangi kewajiban atau pembayaran utang jangka panjang perseroan. Dana tersebut juga digunakan untuk menunjang kegiatan usaha dan operasional TAXI.

Langkah-langkah tersebut dilakukan sejalan dengan upaya efisiensi. Pasalnya, pendapatan perseroan tercatat merosot.

Per Juni 2017, pendapatan TAXI tercatat hanya sebesar Rp 158,73 miliar. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 374,06 miliar.

TAXI menyatakan, capaian pendapatan yang menurun disebabkan rendahnya utilitas atau tingkat perolehan penumpang. Dari 9.700 armada taksi milik Express Group, tingkat perolehan penumpang hanya 45 persen dari sebelumnya 50-55 persen.

Menurut pihak TAXI, tingkat utilitas armada taksi mengalami penurunan karena adanya peralihan ke jasa transportasi berbasis aplikasi.


[LATIHAN MEMBUAT ANGLE BERITA]

Nasib Aset dan Pegawai Taksi Express


Ilustrasi Taksi (KONTAN/ DANIEL PRABOWO)


Operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menyatakan berencana menjual sejumlah aset, yakni tanah dan rumah toko (ruko). Selain itu, Express juga menyatakan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 250 orang Pegawai.

Dikutip melalui keterbukaan informasi pada laman BEI, Rabu (4/10/2017). Operator taksi mengungkapkan jawaban atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam surat itu, dikemukakan rencana penjualan aset tanah, 136 unit armada taksi dan 1 unit bus. Proses penjualan hingga saat ini masih berlangsung dan agen properti profesional telah ditunjuk guna membantu proses tersebut.

Realisasi dana yang ditargetkan dari penjualan armada tersebut mencapai Rp 2,5 miliar pada periode ini. Adapun pada periode berikutnya, realisasi dana ditargetkan mencapai Rp 3,5 miliar.

Dana tersebut akan digunakan untuk mengurangi kewajiban atau pembayaran utang jangka panjang perseroan dan menunjang kegiatan usaha dan operasional TAXI.

Jumlah pegawai yang terdampak PHK mencapai 250 orang. Pengurangan karyawan ditujukan untuk meningkatkan efektivitas kinerja dan efisiensi biaya.

Per Juni 2017, pendapatan TAXI tercatat hanya sebesar Rp 158,73 miliar. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 374,06 miliar.

Menurut pihak TAXI, tingkat utilitas armada taksi mengalami penurunan karena adanya peralihan ke jasa transportasi berbasis aplikasi.

TAXI menyatakan, capaian pendapatan yang menurun disebabkan rendahnya utilitas atau tingkat perolehan penumpang. Dari 9.700 armada taksi milik Express Group, tingkat perolehan penumpang hanya 45 persen dari sebelumnya 50-55 persen.